Matthäus: Jerman Belum Elite

Fakta yang Tak Terbantahkan
Sebagai analis sepak bola, performa Jerman di Nations League melawan Portugal (K) dan Prancis (0-2 K) membuktikan apa yang ditunjukkan data - tim ini belum termasuk level puncak. Komentar Matthäus pasca pertandingan sesuai dengan metrik yang kami lacak:
Kelemahan Utama:
- Konversi Peluang: 1 gol dari xG ~4.5 dalam dua laga
- Pertahanan Rapuh: Kemasukan 4 gol dari 5 tembakan tepat sasaran lawan
- Kedalaman Skuad: Penurunan performa tanpa 2-3 pemain kunci sangat mengkhawatirkan
Pelajaran Pahit dari Prancis
Laga kontra Prancis sangat instruktif. Selama 45 menit, Jerman menjalankan skema gegenpressing Nagelsmann dengan baik - menciptakan cukup peluang (4 peluang besar menurut catatan kami). Tapi seperti kata Matthäus: “Di level ini, pemborosan seperti itu akan dihukum.” Mbappé dkk hanya butuh satu serangan balik untuk menunjukkan keunggulan klinis.
Dilema Kimmich
Matthäus menyoroti posisi Joshua Kimmich (101 caps) yang lebih bermanfaat di gelandang ketimbang bek kanan. Analisis jaringan passing kami menunjukkan:
Posisi | Umpan Kunci | Perolehan Bola |
---|---|---|
RB | 2 | 5 |
CM | 6 | 9 |
(Rata-rata per90 dalam 5 laga terakhir NT)
Angka-angka mendukung argumen Matthäus - kreativitas Kimmich hampir tiga kali lipat di posisi gelandang.
Masa Depan: Ada Harapan?
Meski Matthäus menekankan perlunya realistis, model prediksi kami menunjukkan:
- Bakat Muda: Wirtz (20), Musiala (21), Pavlović (22) berkembang cepat
- Faktor Kandang Euro: Secara historis memberi tambahan +0.8 xG/90
- Fleksibilitas Taktik Nagelsmann: Timnya di RB Leipzig overperformed xG 12% dalam transisi
Verdict? Jerman tetap tim berbahaya, tapi untuk mencapai status elite perlu menyelesaikan masalah yang diungkap Matthäus.
WindyCityStats
Komentar populer (9)

Ну что, сборная Германии?
После двух поражений от Португалии и Франции даже данные не врут - это пока не топ-команда. Как говорил Маттеус: «На этом уровне за такие ошибки наказывают». И как же наказали!
Проблемы в цифрах:
- 1 гол из xG ~4.5 - это вам не хоккей, тут надо забивать
- Защита? Какая защита? 4 гола с 5 ударов в створ - это новый рекорд?
- Киммих на правом фланге - как медведь в балете: мощно, но не туда
Может, перед Евро стоит перечитать Достоевского - он бы точно разобрался в этой “игре страданий”. А вы как думаете?

The Numbers Don’t Lie (Unlike Our Shooting)
As a stats geek who bleeds football data, Germany’s recent performances confirm what we all feared - this team couldn’t finish breakfast let alone chances! Matthäus’ brutal honesty hits harder than Mbappé’s counterattacks.
Kimmich at RB? More Like Wrong Business! Our pass network analysis shows playing our best midfielder at right back makes as much sense as a vegan butcher shop. Free Kimmich!
Silver lining? At least our xG looks pretty… if only goals were awarded for expected greatness instead of actual scoring. sips tea while recalculating models

Numbers Don’t Play Nice
As a data nerd who eats xG for breakfast, Germany’s recent performances are like watching a spreadsheet crash in real-time. 1 goal from 4.5 xG? That’s not football - that’s my fantasy team after too many pints!
The Kimmich Mystery
Playing Kimmich at right-back is like using a Ferrari to deliver pizzas. Our stats show his creative output triples in midfield - wake up, Nagelsmann!
Silver Lining?
At least Musiala & co. give hope. But until they stop wasting chances, Germany’s ‘elite’ status belongs in the same trash can as my 2014 World Cup commemorative mug.
Data never lies, but it sure can roast! Agree or fight me in the comments.

Os números não mentem!
Matthäus está certo - a Alemanha ainda não é uma equipe de elite. Os dados mostram que eles estão mais para “cavalo paraguaio” do que para campeão!
Defesa? Que defesa?
4 gols sofridos em 5 chutes no alvo? Até eu, analista de dados, faria melhor (mentira, mas vocês entenderam).
Kimmich no meio-campo, pelo amor de Deus!
Colocar o Kimmich como lateral é como usar um Ferrari para ir ao mercado da esquina - desperdício total!
E aí, torcedores alemães, ainda acham que o time está pronto para a Eurocopa? Comentem abaixo!

Crunching the Numbers: Germany’s Woes
Matthäus isn’t wrong—Germany’s recent performances scream ‘work in progress.’ Converting 1 goal from an xG of 4.5? That’s like ordering a gourmet burger and getting a sad lettuce leaf.
The Kimmich Dilemma
Playing Kimmich at right-back is like using a Ferrari to deliver pizza—wasted potential! The stats don’t lie: his creativity skyrockets in midfield.
Silver lining? Young talents like Wirtz and Musiala are brewing something special. But until then, let’s call it: Germany’s not elite… yet. Agree or fight me in the comments!

Германия и xG: математика против мечты
Цифры не врут – сборная Германии сейчас больше похожа на размороженный борщ, чем на машину для побед. Всего 1 гол из xG в 4.5? Да наши бабушки в деревне лучше конвертируют грибы в самогон!
Французский урок по-немецки
45 минут доминировали – и все равно проиграли. Это как играть в CS:GO с топовой винтовкой, но забыть нажать на курок. Маттеус прав: без Киммиха в центре поля немцы – как танк без пушки.
А что думаете? Когда Германия снова станет грозой Европы – после Евро или когда вырастут новые «мужики»?

डेटा का कड़वा सच!
मथायस जी ने सही कहा - ये जर्मनी अभी ‘एलीट’ नहीं! हमारे एनालिटिक्स मॉडल्स भी रो रहे हैं:
फ्रांस वाला मैच तो पूरा सीरियल था 4 बड़े मौके गंवाए… और फिर Mbappé ने एक ही चांस में गोल कर दिया। ठीक वैसे ही जैसे हमारी टीम के स्कूल में कोई फ़ाइनल में फेल हो जाए!
किमिच का दुखड़ा
RB पर खेलना उसकी प्रतिभा की बर्बादी है! डेटा बताता है CM में वो 3 गुना बेहतर… पर कोच सुनता किसे है? 🤷♂️
क्या आपको लगता है यूरो 2024 तक ये टीम ‘एलीट’ बन पाएगी? कमेंट्स में बताओ!

Маттеус прав – цифры не врут!
Как аналитик, вижу чётко: Германия по xG забивала бы 4.5 гола, а реализовала… один. Это не уровень топ-команды, это уровень моей бабушки в боулинге!
Проблема Кипмута? Он на правом фланге как медведь в балете – эффектно, но не на своём месте. В центре его пасы творят магию (6 ключевых за игру против 2).
А вам не кажется, что после 2016 года немецкая сборная напоминает кальянную – много дыма, но огня нет? 😄
- Neymar Siap?Ancelotti tegaskan Neymar bukan sekadar bintang—tapi kunci utama Brasil di Piala Dunia. Tapi dengan bermain minim dan kondisi fisik menurun, apakah dia bisa bangkit? Data, tekanan, dan harapan terungkap dalam analisis mendalam ini.
- Sandro Kembali BermainMelihat Sandro kembali tampil di skuad, saya merasakan nostalgia yang dalam. Di usia 34, ia justru unggul atas pemain muda dalam metrik defensif. Ini bukan sekadar kenangan—tapi bukti data bahwa seleksi timnas Brasil pernah keliru. Simak analisis mendalamnya.
- Casemiro Puji Ancelotti: 'Tak Ada Pelatih Lebih Baik untuk Brasil Darinya' | Analisis Berbasis DataSetelah pertandingan imbang Brasil melawan Ekuador, Casemiro memuji dampak langsung Carlo Ancelotti pada tim nasional. Gelandang yang pernah bekerja dengan Ancelotti di Real Madrid ini menyoroti peningkatan soliditas pertahanan dan performa Vinicius Jr. Artikel ini menganalisis taktik Ancelotti yang menjanjikan untuk Piala Dunia.
- Rivaldo Bicara Timnas Brasil: Kembalinya Anthony & Casemiro, Alasan Neymar Tak DipanggilLegenda Brasil Rivaldo membagikan pandangannya tentang skuad pertama Ancelotti, memuji kembalinya Anthony dan Casemiro sekaligus menjelaskan alasan di balik tidak dipanggilnya Neymar. Sebagai pemenang Piala Dunia dengan wawasan taktis yang mendalam, Rivaldo menganalisis bagaimana keputusan ini bisa membentuk masa depan Brasil di bawah manajer baru mereka. Bacaan wajib bagi fans yang ingin memahami dinamika Timnas Seleção.
- Debut Ancelotti bersama Brasil: Analisis Taktik Hasil Imbang 0-0 vs EkuadorPertandingan perdana Carlo Ancelotti sebagai pelatih kepala Brasil berakhir imbang 0-0 melawan Ekuador. Pelatih asal Italia ini puas dengan performa pertahanan tapi mengakui masih perlu peningkatan di lini serang. Sebagai analis data, saya mengupas statistik, penyesuaian taktik, dan implikasinya bagi kualifikasi Piala Dunia Brasil. Baca analisis berbasis data tentang debut spesial Ancelotti di timnas.
- Masterclass Bertahan Ancelotti: Kebrilianan Taktik BrasilKemenangan 1-0 Brasil atas Paraguay di bawah arahan Carlo Ancelotti menunjukkan soliditas pertahanan baru, dengan dua clean sheet berturut-turut di kualifikasi Piala Dunia. Perubahan taktik pelatih Italia, termasuk memainkan Vinicius Jr. sebagai 'false nine', mulai membuahkan hasil. Temukan bagaimana Ancelotti membentuk identitas baru timnas Brasil dengan pendekatan pragmatisnya.
- Analisis Penurunan Timnas BrasilSebagai analis olahraga, saya meneliti mengapa forum Timnas Brasil kurang aktif. Artikel ini membahas dampak kurangnya bintang global seperti Ronaldo atau Ronaldinho terhadap keterlibatan fans, dengan data visualisasi dan perbandingan historis.
- Brazil vs Paraguay: Analisis Taktik Ancelotti yang Eksploitasi Kelemahan Lini TengahMengupas kemenangan tipis Brasil 1-0 atas Paraguay melalui penyesuaian taktis Carlo Ancelotti. Temukan bagaimana pressing gencar dan umpan silang terukur menutupi kelemahan lini tengah, dilengkapi analisis data dampak Vinicius Jr. dan kerja keras Rafael. Wajib dibaca bagi penggemar taktik sepakbola.
- Strategi Ancelotti: DNA Real Madrid dalam Tim BrasilSebagai analis berbasis data, saya mengungkap bagaimana sistem tiga gelandang bertahan Ancelotti membawa disiplin defensif baru ke timnas Brasil. Dengan statistik mencolok seperti 78% keberhasilan duel, artikel ini mengevaluasi apakah ini akhir dari joga bonito atau evolusi yang diperlukan.
- Kesepakatan Ancelotti dengan Brasil: Mengapa Turbulensi Politik Tak Ganggu Janjinya Jadi PelatihCarlo Ancelotti diangkat sebagai pelatih tim nasional Brasil, tetapi ada hambatan politik dengan pemberhentian presiden CBF yang menandatanganinya. Namun, sebagai analis sepak bola berpengalaman, saya memastikan kontraknya tetap aman. Simak alasan mengapa Ancelotti sudah memperhitungkan ini dan bagaimana kesepakatannya dirancang untuk bertahan dalam gejolak politik Brasil.