Masterclass Bertahan Ancelotti: Kebrilianan Taktik Brasil

by:BlitzQueen21 jam yang lalu
1.58K
Masterclass Bertahan Ancelotti: Kebrilianan Taktik Brasil

Dampak Instan Ancelotti: Transformasi Pertahanan Brasil

Masa awal Carlo Ancelotti sebagai pelatih kepala Brasil ditandai dengan satu statistik mencolok: nol gol kebobolan dalam dua pertandingan. Kemenangan 1-0 atas Paraguay bukan sekadar kemenangan biasa—ini adalah cetak biru bagaimana Seleção mungkin akhirnya menghilangkan reputasi “hanya gaya, tanpa fondasi” mereka di bawah pendekatan terstruktur Ancelotti.

Anti-Joga Bonito?

Susunan pemain Ancelotti melawan Paraguay menampilkan empat penyerang yang lincah, dengan Vinícius Júnior sebagai false nine—peran yang ia kuasai di Real Madrid. Didukung oleh Raphinha (menggantikan bintang muda Estevão) dan Gabriel Martinelli, sistem ini mengutamakan rotasi posisi dibandingkan gaya samba tradisional. Penyerang tengah Matheus Cunha menjadi mesin gerak abadi, muncul di mana saja dari ruang kiri hingga garis samping.

Statistik kunci: Brasil menyelesaikan 89% umpan mereka di wilayah Paraguay tetapi kesulitan menembus pertahanan rendah—masalah yang diatasi Ancelotti di Madrid dengan… ya, memiliki Jude Bellingham. Di sini, terobosan datang lebar sayap: umpan silang Raphinha dari kanan menemukan Cunha, yang memberikan umpan balik ke Vinícius untuk mencetak gol kemenangan.

Tembok Tak Terlihat

Yang mencolok bukan hanya clean sheet—tapi bagaimana itu dicapai. Bek sayap seperti Vanderson menyerang dengan agresif, namun Brasil tidak pernah terlihat rentan. Bandingkan dengan Copa América tahun lalu, di mana disorganisasi pertahanan menyebabkan kesalahan fatal. Ancelotti menerapkan templat Madrid-nya: bek sayap menciptakan kelebihan pemain, gelandang menutup ruang, dan semua orang kembali bertahan. Sederhana? Ya. Efektif? Tak terbantahkan.

Ruang untuk Berkembang

Babak kedua mengungkap masalah tersisa: pembangunan serangan lambat melawan pertahanan padat dan ketergantungan berlebihan pada keahlian individu (lihat: 5 dribel Vinícius). Namun dengan kembalinya Casemiro dan munculnya Endrick, Ancelotti kini memiliki alat untuk menggabungkan ketangguhan dan kreativitas. Seperti kata seorang jurnalis Paraguay setelah pertandingan: “Ini bukan Brasil yang biasa kami serang balik.” Misi terlaksana, Don Carlo.

BlitzQueen

Suka58.78K Penggemar2.63K

Komentar populer (1)

Rồng Xanh Phân Tích
Rồng Xanh Phân TíchRồng Xanh Phân Tích
17 jam yang lalu

Từ ‘Joga Bonito’ đến ‘Joga Không Lọt’

Ancelotti đúng là phù thủy phòng ngự! Chỉ 2 trận mà Brazil giữ sạch lưới, khác hẳn mấy trận vừa đi vừa về với bóng như trước.

Bức tường mang tên Don Carlo

Xem cách Vanderson dâng cao mà vẫn an toàn, tôi nghiêng mình trước chiến thuật ‘thiền định phòng ngự’ của ổng. Nhẹ nhàng như uống cà phê phin, nhưng hiệu quả gấp đôi!

Các fan Brazil giờ có thể thở phào rồi - không còn cảnh ‘đau tim tập thể’ mỗi khi đối phương tấn công nữa. Còn bạn, bạn nghĩ Brazil sẽ giữ được bao nhiêu trận sạch lưới tiếp theo?

306
52
0
Timnas Brasil