Debut Ancelotti bersama Brasil: Analisis Taktik Hasil Imbang 0-0 vs Ekuador

Pertahanan yang Solid

Sebagai analis data, saya melihat grafik xG (expected goals) pertandingan Brasil melawan Ekuador sangat datar. Kedua tim hanya mencetak kurang dari 1.0 xG gabungan - mimpi buruk bagi penonton netral.

Ancelotti dalam konferensi pers memuji organisasi pertahanan: “Saya melihat peningkatan dalam penguasaan bola.” Statistik membuktikannya - Brasil menyelesaikan 89% operan di lini pertahanan.

Masalah di Lini Serang

Statistik serangan justru mengecewakan. Vinicius Junior dan Casemiro hanya menciptakan peluang senilai 0.3 xG. Sebagai pengamat gaya Ancelotti di Real Madrid, saya mengharapkan transisi lebih vertikal.

“Kondisi lapangan tidak membantu,” akui Ancelotti. Hanya 12% umpan silang Brasil yang berhasil menemui target - jauh di bawah rata-rata biasa mereka (20%).

Faktor Ketinggian Lapangan

Kandang Ekuador di Quito berada 2.850 meter di atas permukaan laut - lebih tinggi dari Stadion Mile High Denver. Model statistik saya menunjukkan tim tamu biasanya mengalami penurunan performa 15% di babak kedua pada ketinggian ini.

Brasil justru melawan tren itu, menjaga 53% penguasaan bola setelah turun minum. Mungkin masker oksigen pra-pertandingan yang viral di Instagram memang bermanfaat.

Persiapan Menghadapi Paraguay

Model prediksi saya memberi Brasil 68% peluang menang saat menjamu Paraguay. Tapi seperti dikatakan Ancelotti, mereka perlu “bermain dengan ritme dan intensitas lebih tinggi” - terutama dalam menciptakan peluang matang.

Hasil imbang ini mungkin tidak spektakuler, tapi sebagai pencinta proses, saya melihat fondasi yang menjanjikan sedang dibangun. Bagaimanapun, bahkan Michael Jordan pun gagal pada tembakan NBA pertamanya.